Halaman

Senin, 17 September 2012

Penyakit Abad Ke-14 Menyerang si Gadis Kecil

Pagosa Springs, AS, Orangtua dari Sierra Jane Downing berpikir putrinya hanya terkena flu biasa saat merasa tidak enak badan usai berkemah di Colorado. Tapi siapa menyangka ternyata sang putri menderita penyakit yang mewabah dan menewaskan banyak orang di abad ke-14 dan kini sudah sangat jarang.

Sierra Jane Downing (7 tahun) mengalami kejang dan demam sangat tinggi, suhu tubuhnya mencapai 41,6 derajat celsius. Karena tahu ada sesuatu yang serius dan salah, ayahnya pun segera membawa Sierra ke rumah sakit di kotanya di Pagosa Springs.


"Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi. Saya hanya bereaksi. Saya pikir dia sudah meninggal," ujar Sean Downing, ayah Sierra, seperti dilansir Thesouthern, Senin (17/9/2012).

Dokter awalnya bingung dengan penyebab demam Sierra. Namun akhirnya setelah dibawa ke rumah sakit lain, dokter menyadari bahwa Sierra menderita penyakit yang sudah mewabah dan menewaskan sepertiga orang di Eropa pada abad ke-14, yaitu bubonic plague atau pes.

Kini penyakit tersebut sudah sangat jarang ditemui. Kasus yang sama sempat juga terjadi di New Mexico dan Oregon, namun keduanya dikonfirmasi tidak ada yang fatal.

Penyakit ini umumnya ditularkan ke manusia melalui gigitan kutu yang sudah terinfeksi, tetapi juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, termasuk tikus, kelinci atau hewan peliharaan.

CDC (Centers for Disease Control and Prevention) mengakui bahwa serangkaian penyakit menakutkan terkait dengan serangga dan hama telah muncul akhir-akhir ini di beberapa daerah, seperti wabah nyamuk yang membawa virus West Nile di Texas dan negara-negara lain, kasus penyebaran virus oleh tikus di Yosemite National Park dan beberapa kasus wabah lainnya.

Sierra akhirnya diterbangkan ke Denver karena kondisinya tidak juga membaik. Dokter anak di Rocky Mountain Hospital for Children berlomba untuk menyelamatkan nyawanya setelah mengetahui bahwa ia menderita pes.

Denyut jantungnya tinggi, tekanan darah rendah dan kelenjar getah bening bengkak di pangkal paha kiri dan begitu menyakitkan. Saat melakukan pemeriksaan USG, terdeteksi ada node yang membesar,

Dr. Jennifer Snow yang menanganinya memberikan diagnosis berdasarkan gejala dan membandingkannya dengan artikel di jurnal ilmiah. Ini merupakan kasus pes pertama yang ditemui Dr Snow.

Sierra pun akhirnya harus dirawat di rumah sakit selama seminggu. Kondisinya semakin membaik dan sang ayah sangat bersyukur nyawa putrinya bisa terselamatkan.

Penyakit pes atau disebut juga Black Death, telah menewaskan sekitar 25 juta orang di Eropa pada abad pertengahan. Saat ini, penyakit sudah bisa diobati dengan antibiotik, tetapi sangat penting untuk mendeteksinya secara dini.

"Kalau hanya tinggal di rumah, dia bisa saja dengan mudah meninggal dalam waktu 24 sampai 48 jam setelah infeksi," tutup Dr Snow.
sumber: Detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar