Pagosa Springs, AS, Orangtua dari Sierra Jane Downing
berpikir putrinya hanya terkena flu biasa saat merasa tidak enak badan
usai berkemah di Colorado. Tapi siapa menyangka ternyata sang putri
menderita penyakit yang mewabah dan menewaskan banyak orang di abad
ke-14 dan kini sudah sangat jarang.
Sierra Jane Downing (7 tahun)
mengalami kejang dan demam sangat tinggi, suhu tubuhnya mencapai 41,6
derajat celsius. Karena tahu ada sesuatu yang serius dan salah, ayahnya
pun segera membawa Sierra ke rumah sakit di kotanya di Pagosa Springs.
"Saya
tidak tahu apa yang sedang terjadi. Saya hanya bereaksi. Saya pikir dia
sudah meninggal," ujar Sean Downing, ayah Sierra, seperti dilansir Thesouthern, Senin (17/9/2012).
Dokter
awalnya bingung dengan penyebab demam Sierra. Namun akhirnya setelah
dibawa ke rumah sakit lain, dokter menyadari bahwa Sierra menderita
penyakit yang sudah mewabah dan menewaskan sepertiga orang di Eropa pada
abad ke-14, yaitu bubonic plague atau pes.
Kini penyakit
tersebut sudah sangat jarang ditemui. Kasus yang sama sempat juga
terjadi di New Mexico dan Oregon, namun keduanya dikonfirmasi tidak ada
yang fatal.
Penyakit ini umumnya ditularkan ke manusia melalui
gigitan kutu yang sudah terinfeksi, tetapi juga dapat ditularkan melalui
kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, termasuk tikus, kelinci
atau hewan peliharaan.
CDC (Centers for Disease Control and
Prevention) mengakui bahwa serangkaian penyakit menakutkan terkait
dengan serangga dan hama telah muncul akhir-akhir ini di beberapa
daerah, seperti wabah nyamuk yang membawa virus West Nile di Texas dan
negara-negara lain, kasus penyebaran virus oleh tikus di Yosemite
National Park dan beberapa kasus wabah lainnya.
Sierra akhirnya
diterbangkan ke Denver karena kondisinya tidak juga membaik. Dokter anak
di Rocky Mountain Hospital for Children berlomba untuk menyelamatkan
nyawanya setelah mengetahui bahwa ia menderita pes.
Denyut
jantungnya tinggi, tekanan darah rendah dan kelenjar getah bening
bengkak di pangkal paha kiri dan begitu menyakitkan. Saat melakukan
pemeriksaan USG, terdeteksi ada node yang membesar,
Dr. Jennifer
Snow yang menanganinya memberikan diagnosis berdasarkan gejala dan
membandingkannya dengan artikel di jurnal ilmiah. Ini merupakan kasus
pes pertama yang ditemui Dr Snow.
Sierra pun akhirnya harus
dirawat di rumah sakit selama seminggu. Kondisinya semakin membaik dan
sang ayah sangat bersyukur nyawa putrinya bisa terselamatkan.
Penyakit
pes atau disebut juga Black Death, telah menewaskan sekitar 25 juta
orang di Eropa pada abad pertengahan. Saat ini, penyakit sudah bisa
diobati dengan antibiotik, tetapi sangat penting untuk mendeteksinya
secara dini.
"Kalau hanya tinggal di rumah, dia bisa saja dengan
mudah meninggal dalam waktu 24 sampai 48 jam setelah infeksi," tutup Dr
Snow.
sumber: Detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar